HUBUNGAN
HELMINTHES DENGAN KESEJAHTERAAN MANUSIA
Disusun Oleh :
Dian Faisal Ardianto (A.102.08.019)
Akademi Analis Nasional Surakarta
2012/2013
BAB I
Pendahuluan
Parasitologi adalah suatu ilmu cabang
Biologi yang mempelajari tentang semua organisme parasit. Tetapi dengan adanya
kemajuan ilmu, parasitologi kini terbatas mempelajari organisme parasit yang
tergolong hewan parasit, meliputi: protozoa, helminthes, arthropoda dan insekta
parasit, baik yang zoonosis ataupun anthroponosis. Cakupan parasitologi
meliputi taksonomi, morfologi, siklus hidup masing-masing parasit, serta
patologi dan epidemiologi penyakit yang ditimbulkannya. Organisme parasit
adalah organisme yang hidupnya bersifat parasitis; yaitu hidup yang selalu
merugikan organisme yang ditempatinya (hospes).
Menyadari akibat yang dapat ditimbulkan oleh
gangguan parasit terhadap kesejahteraan manusia, maka perlu dilakukan usaha
pencegahan dan pengendalian penyakitnya. Sehubungan dengan hal tersebut maka
sangat diperlukan suatu pengetahuan tentang kehidupan organisme parasit yang
bersangkutan selengkapnya. Tujuan pengajaran parasitologi, dalam hal ini di
antaranya adalah mengajarkan tentang siklus hidup parasit serta aspek
epidemiologi penyakit yang ditimbulkannya. Dengan mempelajari siklus hidup
parasit, kita akan dapat mengetahui bilamana dan bagaimana kita dapat
terinfeksi oleh parasit, serta bagaimana kemungkinan akibat yang dapat
ditimbulkannya. Selanjutnya ditunjang oleh pengetahuan epidemiologi penyakit,
kita akan dapat menentukan cara pencegahan dan pengendaliannya.
BAB II
Pembahasan
B.1. Pengertian
Helminthes
Helminth berarti cacing, baik yang hidup secara
parasite maupun yang hidup bebas. Helminth (cacing) termasuk dalam golongan
Metazoa (binatang bersel banyak) yang dilengkapi dengan jaringan ikat dan
organ-organ yang berasal dari ektoderm, endodermdan mesoderm.
Kulit cacing ata kutikula dapat keras atau
kuat dan elastis, relatif lembut. Kebanyakan resisten terhadap pencemaan. Dapat
dilengkapai oleh spine (spina), Hooks (kait-kait),cutting plate, stylet, untuk
melekat, menembus dan merusak jaringan host (inang). Bentukan-bentukan tersebot
biasanya terdapat disekitar mulut. Beberapa spesies dilengkapi dengan kelenjer
yang sektesinya masuk kedalam mulut cacing dan berfungsi mencema jaringan
host(inang) yang digunakan sebagai makanannya atau dapatjuga menyebabkan cacing
bermigrasi dalam jaringan host (inang).
B.2.Penggolongan
Helminthes
Berdasarkan
taksonomi helmint terbagi menjadi :
B.2.1. Nemalthelminthes (cacing gilik, nematoda)
Staduim
dewasa yang termasuk dalam kelas ini adalah kelas Nematoda. Nematoda juga
dibagi menjadi dua bagian kembali yaitu Nematoda usus dan nematoda jaringan.
Untuk nematoda usus dibagi menjadi nematoda STH (soil transmittedhelminth)
dan non-STH.
Nematoda
Usus
|
Nematoda
Jaringan
|
STH
(soil transmitted helminth)
Ascaris lumbricoides
Trichuris trichiura
Ancylostoma duodenale
Ancylostoma branziliense
Ancylostoma caninum
Necator americanus
Strongiloides stercoralis
Non-STH
Oxyuris vermicularis
Trichinella spiralis
|
Wuchereria
bancrofti
Brugia malayi
Brugia timori
Oncocerca volvulus
Loa loa
Dracunculus medinensis
Manzonella ozzardi
|
B.2.2. Platyhelminthes (cacing pipih)
Cacing
dewasa yang termasuk Platyhelminthes yaitu kelas Trematoda (cacing daun) dan
kelas Cestoda (cacing pita).
Trematoda
|
Cestoda
|
Trematoda
Hati
Clonorchis sinensis
Opisthochis felineus
Opisthoirchis viverrini
Fasciola
Trematoda Usus
Fasciolopsis buski
Echinostomatidae
Heterophyidae
Trematoda Paru
Paragonimus westermani
Trematoda Darah
Schistosoma japonicum
Schistosoma mansoni
Schistosoma haematobium
|
Taenia
saginata
Taenia solium
Diphyllobothrium latum
Hymenolepis nana
Hymenolepis diminuta
Echinococcus granulosus
Echinooccus multilocularis
|
B.3.Hubungan
Helminthes Dengan Kesejahteraan Manusia
B.3.1.Kesejahteraan Pada Masyarakat
Menengah Kebawah.
Kesejahteraan
masyarakat sangat berpengaruh terhadap penularan helminthes,teutama pada
kondisi masyarakat menengah kebawah.Kebiasan masyarakat yang tidak
memperdulikan kebersihan diri serta lingkungan mempercepat seseorang untuk
terinfeksi helminthes.Lingkungan yang buruk,sistem sanitasi yang kurang
baik,serta kebiasaan masyarakat yang kurang peduli terhadap kebersihan diri
menjadi faktor pendorong seseorang untuk dapat terinfeksi helminthes.Tidak
tersedianya toilet yang memadai disertai masih bamnyak kebiasaan masyarakat
yang buang kotoran sembarang tempat,semakin membuat penyebaran helminthes
semakin tidak terkendali.Pada kondisi masyarakat menengah kebawah penyebab
infeksi helminthes lebih didominasi oleh helminth yang penularannya melalui
tanah atau yang sering disebut dengan Soil Transmitted Helminth.Hal ini
disebabkan dari kebiasaan masyarakat yang kurang peduli terhadap kebersihan
diri sendiri dan lingkungan yang ditempatinya.
Berikut
beberapa contoh parasit yang sering menginfeksi pada masyarakat kondisi
menengah kebawah:
1.Ascaris lumbricoides
Cacing
ini banyak terdapat di daerah tropis dengan kondisi sanitasi yang
buruk.Kurangnya pemakaian jamban keluarga menimbulkan pencemaran tanah dengan
tinja di sekitar halaman rumah, di bawah pohon, di tempat memncuci dan di
tempat pembuanagn sampah. Tanah liat, kelembaban tinggi dan suhu 25-30oC
merupakan kondisi yang sangat baik untuk berkembangnya telur Ascaris
lumbricoides menjadi bentuk infektif.
2.Trichuris trichiura
Penyebaran
cacing ini hampir sama dengan Ascaris. Cacing ini banyak terdapat di daerah
tropis dengan kondisi sanitasi yang buruk.Kurangnya pemakaian jamban keluarga
menimbulkan pencemaran tanah dengan tinja di sekitar halaman rumah, di bawah
pohon, di tempat memncuci dan di tempat pembuanagn sampah.Cacing ini lebih
sering menginfeksi anak-anak,hal ini disebabkan dari kebiasan dari anak-anak
yang tidak pernah mencuci tangan sebelum makan.
3.Hook
worm
Cacing
ini tersebar luas di daerah tropis dan subtropis.Cacing ini mempunyai
prevalensi yang tinggi di perkebunan dan persawahan.Menyerang terutama golongan
sosial ekonomi rendah.Tanah yang gembur,lembab,teduh,tanah berpasir,atau tanah
liat dan humus merupakan tempat ideal bagi pertumbuhan telur cacing tambang
menjadi infektif. Kebiasaan defekasi di tanah dan pemakaian tinja sebagai pupuk
kebun (di berbagai daerah tertentu) penting dalam penyebaran infeksi.Selain itu
kebiasaan tidak memakai alas kaki merupakan faktor-faktor yang menguntungkan
perkembangan dan penyebaran cacing tambang.
4.Strongyloides stercoralis
Insiden
infeksi hampir sama dengan infeksi cacing tambang tetapi dengan angka yang
lebih rendah.Keadaan tanah,iklim,sanitasi,lingkungan yang buruk dan kotor serta
kebiasan tanpa menggunakan alas kaki merupakan faktor untuk terjadinya
penularan.
5.Hymenolepis nana
Lingkungan
yang buruk,sanitasi yang kurang baik serta kebersihan dari setiap individu yang
masih kurang merupakan faktor pendorong
untuk terinfeksi parasit ini.
6.Hymenolepis diminuta
Hampir
sama dengan Hymenolepis nana
lingkungan yang buruk,serta kebersihan dari setiap individu yang kurang,sanitasi
yang tidak baik merupakan faktor pendorong untuk terinfeksi parasit ini.
B.3.2.Kesejahteraan Pada Masyarakat
Menengah Keatas
Ternyata
dalam kehidupan sehari-hari parasit helminthes tidak hanya menyerang pada
masyarakat dengan kondisi kesejahteraan menengah kebawah,tetapi juga dapat
menyerang pada masyarakat dengan kesejahteraan menengah keatas.Tetapi penularan
helminthes pada masyarakat menengah keatas berbeda dengan penularan pada
masyarakat menengah kebawah.Meskipun pada masyarakat dengan kondisi
kesejahteraan menengah keatas sudah memperdulikan kebersihan diri sendiri dan
lingkungan yang ditempatinya serta sudah memiliki sistem sanitasi yang
baik,ternyata masyarakat menengah keatas masih dapat terkena infeksi parasit
helminthes.Jika penyebab penularan parasit helminthes pada kondisi masyarakat
menengah kebawah disebabkan karena lingkungan yang buruk,sistem sanitasi yang
kurang baik,serta kebiasaan dari masyarakat yang kurang peduli terhadap
kebersihan diri sendiri.Tetapi penyebab penularan parasit helminthes pada
masyarakat menengah keatas lebih disebabkan karena gaya hidup,dan kebiasaan
dari masyarakat itu sendiri.Kebiasaan masyarakat yang gemar mengkonsumsi daging
serta ikan mentah dalah kehidupan sehari-hari menjadi pendorong penularan
helminthes pada masyarakat.
Berikut
beberapa contoh parasit yang sering menginfeksi pada masyarakat kondisi
menengah keatas:
1.Trichinella spiralis
Parasit
ini banyak terdapat pada produk makanan daging terutama pada produk makanan
daging babi.Parasit ini dapat menginfeksi masyarakat dikarenakan kebiasaan dari
masyarakat menengah keatas yang gemar dalam mengkonsumsi produk makanan daging.
2.Taenia saginata
Penyebab
penularan parasit ini sama yaitu kegemaran masyarakat menegah keatas dalam
mengkonsumsi produk makanan daging terutama daging sapi yang dalam proses
pengolahannya kurang matang.
3.Taenia solium
Penyebab
penularan parasit ini yaitu kegemaran masyarakat menegah keatas dalam
mengkonsumsi produk makanan daging terutama daging babi yang dalam proses
pengolahannya kurang matang.
4.Diphyllobothrium latum
Parasit
ini dapat menginfeksi masyarakat terutama pada masyarakat yang gemar
mengkonsumsi ikan mentah.Kebiasaan masyarakat yang gemar mengkonsumsi ikan mentah
seperti produk makanan sushi menjadi faktor pendorong masyarakat untuk dapat
terinfeksi parasit ini.
5.Paragonimus westermani
Parasit
ini dapat menginfeksi masyarakat,terutama pada masyrakat yang gemar
mengkonsumsi produk makanan olahan seafood yang dalam proses pengolahannya
kurang matang.
6.Fasciola hepatica
Parasit
ini dapat menginfeksi masyarakat,terutama pada masyrakat yang gemar
mengkonsumsi produk makanan olahan seafood yang dalam proses pengolahannya
kurang matang.
7.Schistosoma sp
Penyebab
infeksi parasit ini sama yaitu pada masyrakat yang gemar mengkonsumsi produk
makanan olahan seafood yang dalam proses pengolahannya kurang matang.
BAB
III
Penutup
Parasit
helminthes ternyata tidak hanya dapat menginfeksi pada masyarakat dengan kondisi
kesejahteraan menengah kebawah,tetapi juga dapat menginfeksi pada masyarakat
dengan kondisi kesejahteraan menengah keatas.Tetapi penularan helminthes pada
masyarakat menengah keatas berbeda dengan penularan pada masyarakat menengah
kebawah.Jika penyebab penularan parasit helminthes pada kondisi masyarakat
menengah kebawah disebabkan karena lingkungan yang buruk,sistem sanitasi yang
kurang baik,serta kebiasaan dari masyarakat yang kurang peduli terhadap
kebersihan diri sendiri.Tetapi penyebab penularan parasit helminthes pada
masyarakat menengah keatas lebih disebabkan karena gaya hidup,dan kebiasaan
dari masyarakat itu sendiri.Kebiasaan masyarakat yang gemar mengkonsumsi daging
serta ikan mentah dalah kehidupan sehari-hari menjadi pendorong penularan
helminthes pada masyarakat.
Daftar
Pustaka
-
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-rasmirahni-5149-2-bab2.pdf
-
http://inalessy.blogspot.com/2010/04/epidemiologi-cacingan.html
-
http://www.gemari.or.id/artikel/350.shtml
-
Keputusan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
424/Menkes/SK/VI/2006 tentang Pendoman Pengendalian Cacingan
-
Srisasi dkk. 1998. Parasitologi Kedokteran Edisi
Ketiga. Jakarta: Balai Penerbit FKUI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar